STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS
Kecerdasan moral merupakan bagian dari manusia yang mempertajam pedoman moral
manusia dan memastikan bahwa tujuan konsisten dengan pedoman moral. Kompetensi
moral merupakan kemampuan untuk bertindak berdasarkan prinsip moral kita.
Kompetensi emosional merupakan kemampuan untuk mengatur emosi kita dan orang lain
dalam situasi tuntutan moral.
Tanpa kecerdasan moral tidak ada pelatihan yang akan membawa kita pada moral
kepemimpinan, disebut juga dengan otak anak kecil yang terluka. Tidak peduli seberapa
keras orang tuanya berusaha untuk mengisi nilai-nilai positif, mereka benar-benar
kekurangan neurologika dasar, alat untuk membedakan antara benar dan salah.
Kecerdasan moral merupakan bakat dasar untuk gagasan moral dan tindakan. Kecerdasan
moral mengijinkan kita untuk mengembangkan nilai-nilai moral dan kepercayaankepercayaan
serta mengintegrasikannya nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan tersebut
ke dalam sebuah pedoman moral yang saling bertalian. Karena itu merupakan bagian dari
kita yang mengetahui apa yang benar, kami menggunakannya untuk memastikan bahwa
tujuan kita dan tinkah laku sejajar dengan pedoman moral. Seperti sebuah detektor asap,
kecerdasan moral membunyikan alarm saat tujuan dan tindakan keluar tidak sejalan
dengan pedoman moral.
Kompetensi moral, saat kecerdasan moral mengetahui apa yang harus dilakukan,
kompetensi moral merupakan kemampuan dari melakukan tindakan yang benar.
Bagaimana kita tahu bahwa apa yang kita tahu benar? Bagaimana kita tahu hal yang
benar pada saat kita merasa takut dan tertekan? Untuk itu, kita memerlukan kompetensi
moral. Kita memerlukannya untuk memahami apa tujuan-tujuan yang sesuai dengan
prinsip kita, dan kita memerlukan kompetensi moral untuk bertindak sesuai dengan nilainilai
dan kepercayaan-kepercayaan kita.
Kompetensi emosional membantu kita mengatur emosi kita dan kualitas emosi dalam
berhubungan dengan sesama. Hampir tidak mungkin untuk memiliki kompetensi moral
yang baik tanpa kompetensi emosional yang baik.
Kompetensi emosional membantu kita untuk menjawab pertanyaan seperti berikut: apa
yang membuat suatu hal sulit untuk dikatakan kebenarannya dalam situasi tertentu?
Bagaimana tindakan yang akan diambil seseorang jika saya mengatakan kebenaran atau
gagal menyampaikan kebenaran? Bagaimana saya dapat memberitahujan kebenaran
ketika hal tersebut akan membatasi hubungan saya dengan orang lain? Kompetensi
emosional memberi kesempatan pada kita untuk mengerti emosi yang kita miliki,
khususnya dalam hal melakukan sesuatu yang benar. Kompetensi emosi juga menolong
kita untuk memahami dan merespon kecerdasan untuk emosi terhadap orang lain.
Kemampuan untuk merespon pada emosional orang lain tersebut sangat diperlukan
sehingga menciptakan lingkungan kerja yang positif dimana seseorang merasa cukup
aman untuk melakukan moral yang benar.
Ketika anda secara konsisten menggunakan kecerdasan moral, kompetensi moral, dan
kompetensi emosional anda, anda akan menemukan bahwa anda meluangkan waktu lebih
dengan pedoman moral anda. Saat kecerdasan moral, kompetensi moral, dan kompetensi
emosi berjalan seimbang maka kreatifitas dan tindakan anda berada pada tingkat yang
terbaik.
Pada kebanyakan pemimpin yang sukses, mereka meluangkan mayoritas waktu mereka
dengan sejajar. Namun seluruh waktu pengalaman kita ketika hal tersebut sulit untuk
tetap sejajar. Ketidaksejajaran moral tidak selalu terjadi karena kita kekurangan
kemampuan moral atau emosional. Biasa hal tersebut dikarenakan virus moral atau
gangguan emosional yang akhirnya mengganggu kemampuan kita untuk menggunakan
kompetensi moral dan emosional kesuksesan.
manusia dan memastikan bahwa tujuan konsisten dengan pedoman moral. Kompetensi
moral merupakan kemampuan untuk bertindak berdasarkan prinsip moral kita.
Kompetensi emosional merupakan kemampuan untuk mengatur emosi kita dan orang lain
dalam situasi tuntutan moral.
Tanpa kecerdasan moral tidak ada pelatihan yang akan membawa kita pada moral
kepemimpinan, disebut juga dengan otak anak kecil yang terluka. Tidak peduli seberapa
keras orang tuanya berusaha untuk mengisi nilai-nilai positif, mereka benar-benar
kekurangan neurologika dasar, alat untuk membedakan antara benar dan salah.
Kecerdasan moral merupakan bakat dasar untuk gagasan moral dan tindakan. Kecerdasan
moral mengijinkan kita untuk mengembangkan nilai-nilai moral dan kepercayaankepercayaan
serta mengintegrasikannya nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan tersebut
ke dalam sebuah pedoman moral yang saling bertalian. Karena itu merupakan bagian dari
kita yang mengetahui apa yang benar, kami menggunakannya untuk memastikan bahwa
tujuan kita dan tinkah laku sejajar dengan pedoman moral. Seperti sebuah detektor asap,
kecerdasan moral membunyikan alarm saat tujuan dan tindakan keluar tidak sejalan
dengan pedoman moral.
Kompetensi moral, saat kecerdasan moral mengetahui apa yang harus dilakukan,
kompetensi moral merupakan kemampuan dari melakukan tindakan yang benar.
Bagaimana kita tahu bahwa apa yang kita tahu benar? Bagaimana kita tahu hal yang
benar pada saat kita merasa takut dan tertekan? Untuk itu, kita memerlukan kompetensi
moral. Kita memerlukannya untuk memahami apa tujuan-tujuan yang sesuai dengan
prinsip kita, dan kita memerlukan kompetensi moral untuk bertindak sesuai dengan nilainilai
dan kepercayaan-kepercayaan kita.
Kompetensi emosional membantu kita mengatur emosi kita dan kualitas emosi dalam
berhubungan dengan sesama. Hampir tidak mungkin untuk memiliki kompetensi moral
yang baik tanpa kompetensi emosional yang baik.
Kompetensi emosional membantu kita untuk menjawab pertanyaan seperti berikut: apa
yang membuat suatu hal sulit untuk dikatakan kebenarannya dalam situasi tertentu?
Bagaimana tindakan yang akan diambil seseorang jika saya mengatakan kebenaran atau
gagal menyampaikan kebenaran? Bagaimana saya dapat memberitahujan kebenaran
ketika hal tersebut akan membatasi hubungan saya dengan orang lain? Kompetensi
emosional memberi kesempatan pada kita untuk mengerti emosi yang kita miliki,
khususnya dalam hal melakukan sesuatu yang benar. Kompetensi emosi juga menolong
kita untuk memahami dan merespon kecerdasan untuk emosi terhadap orang lain.
Kemampuan untuk merespon pada emosional orang lain tersebut sangat diperlukan
sehingga menciptakan lingkungan kerja yang positif dimana seseorang merasa cukup
aman untuk melakukan moral yang benar.
Ketika anda secara konsisten menggunakan kecerdasan moral, kompetensi moral, dan
kompetensi emosional anda, anda akan menemukan bahwa anda meluangkan waktu lebih
dengan pedoman moral anda. Saat kecerdasan moral, kompetensi moral, dan kompetensi
emosi berjalan seimbang maka kreatifitas dan tindakan anda berada pada tingkat yang
terbaik.
Pada kebanyakan pemimpin yang sukses, mereka meluangkan mayoritas waktu mereka
dengan sejajar. Namun seluruh waktu pengalaman kita ketika hal tersebut sulit untuk
tetap sejajar. Ketidaksejajaran moral tidak selalu terjadi karena kita kekurangan
kemampuan moral atau emosional. Biasa hal tersebut dikarenakan virus moral atau
gangguan emosional yang akhirnya mengganggu kemampuan kita untuk menggunakan
kompetensi moral dan emosional kesuksesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar